Senin, 27 April 2015

LAPORAN TUGAS PEDAGOGI KELOMPOK 9
Rinie Indira Nauly             131301066
Lindka Pertiwi                    131301068
Devi Silvana                        131301072
Sinta Meilastry                  131301092
Ibrena Putri                        131301112

Pedagogi (Pembelajaran yang aktif dan kreatif)
A. Latar Belakang
Pedagogi dikatakan sebagai sebagai pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak. Anak-anak dianggap belum memiliki kemampuan yang matang untuk mengembangkan potensi yang seutuhnya. Karena ketidakmampuan inilah maka diperlukan peran orang dewasa untuk mengajar dan membimbing anak-anak untuk mencapai potensi diri yang seutuhnya. Kemampuan untuk mengembangkan potensi diri yang seutuhnya disebut sebagai pencapaian kedewasaan.
Untuk menjadi manusia yang dewasa yang berkompeten, maka diperlukan pembelajaran-pembelajaran yang berkaitan tentang bagaimana mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di dalam diri anak. Potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan dan dimafestasikan ke dalam kegiatan yang aktif dan kreatif. Hal ini dikarenakan anak-anak adalah masa dimana manusia aktif bergerak dengan intensitas tinggi. Anak-anak cenderung lebih mampu belajar apabila benar-benar aktif merasakan dan berperan serta dengan suatu kegiatan belajar.
Manusia yang dewasa adalah dia yang memahami identitasnya sebagai bagian dari suatu negara. Oleh karena itu, sejak dari anak-anak harus sudah dimulai pengenalan tentang identitas negaranya. Dengan mengetahui identitas negaranya, maka kita telah menanamkan dasar rasa nasionalisme sejak dini pada anak-anak.
Selain itu kretifitas adalah kompetensi yang juga penting untuk mampu bersaing dengan orang lain. Kreatifitas pun harus mulai dipupuk ketika masih anak-anak. Ketika kesempatan mengembangkan kreativitas telah dipupuk sejak kecil maka kelak ketika dewasa anak tersebut dapat terus terbiasa mengaplikasikan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari
Selanjutnya mengenai bahasa internasional bahasa Inggris, tentulah kemampuan ini sangat diperlukan agar bisa menjadi katalisator bagi anak untuk mengembangkan potensinya di kancah internasional. Belajar bahasa asing pastinya akan lebih sulit untuk dipelajari. Namun mengingat usia anak-anak yang kerap diidentikkan rasa ingin tau yang tinggi, maka sangatlah tepat pembelajaran bahasa inggris dimulai sejak kecil karena disitulah usia awal manusia tertarik dengan bahasa asing.
Dengan uraian penjelasan diatas, maka fokus pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang mengutamakan keaktifan anak untuk bergerak dan mengembangkan kreatifitasnya. Proses pembelajaran melibatkan tema-tema yang dianggap penting untuk mengoptimalkan kemampuan yang ada di dalam diri anak dan dilakukan dengan cara-cara yang menarik perhatian.

B. Landasan teori
Dalam melakukan pembelajaran pedagogi ini, kami menggunakan dasar teori scaffolding oleh Lev Vygotsky. Scaffolding adalah suatu teknik ataupun prosedur mengajar yang dilakukan oleh orang dewasa pada anak dengan memberi  bantuan di awal pengajaran dengan tujuan kelak anak dapat melakukan hal yang diharapkan secara mandiri. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan pemebelajaran yang dilakukan, anak selalu diberikan pengarahan terlebih dahulu  tentang bagaimana memahami dan melakukan tugas yang diberikan.

C. Alat dan bahan
Pertemuan 1
Alat dan Bahan
Jumlah
Biaya
Gambar-gambar atribut negara Indonesia dan dicampur dengan atribut-atribut yang salah
4 lembar kertas A4 X 3
Rp 22.000
Gunting

-
Reward (jussie + wafer)
3 botol jussie + 2 bungkus wafer
Rp 10.000
Total

Rp 32.000

Pertemuan 2
Alat dan Bahan
Jumlah
Biaya
Cupcake
4 potong
Rp 32.500
Gery pasta rasa cokelat
4 bungkus
Rp 3.500
Richeese pasta rasa keju
4 bungkus
Rp 3.000
Meses warna-warni
1 bungkus
Rp 4.000
Cha-cha
1 bungkus
Rp 5.500
Tisu

-
Piring

-
Sendok

-
Reward (susu ultra)
4 kotak
Rp 10.000
Total

Rp 58.500

Pertemuan 3
Alat dan Bahan
Jumlah
Biaya
Gambar-gambar buah
8 lembar kertas A4
Rp 12.000
Buku tebal untuk menempelkan penjelasan nama-nama buah
2 buku
-
Lem

-
Gunting

-
Reward (jussie + oreo mini + astor mini)
4 botol jussie + 2 bungkus oreo mini + 2 bungkus astor mini
Rp 12.000


C. Pelaksanaan
Pembelajaran ini dilaksanakan di Jalan Konggo Gang Baru No 120 Desa Sei Semayang, yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.
Pertemuan 1
Pertemuan Pertama
Tema: Love Your Country

Indikator/Aspek Materi yang akan diajarkan
Waktu
Materi
Media
Metode Pelaksanaan
Perkenalan




Mengembangkan keterampilan kognitif dan psikomotorik anak :
~ Mampu mengenal beberapa atribut negara Indonesia
~ Mengenal warna bendera
~ Mampu membedakan yang mana atribut negara dan yang tidak
18.00 – 19.00
~Memperkenal-kan atribut-atribut negara Indonesia dengan cara bermain game
~ Gambar-gambar atribut negara Inonesia dan atribut yang salah
~ Kami meletakkan atribut-atribut kenegaraaandi atas meja ke dalam tiga bagian, yang dicampur dengan atribut-atribut yang salah (seperti burung kasuari, foto presiden negara lain, bendera negara lain dan foto menara pisa)
~Sebelum memulai permainan, kami menjelaskan dan menunjukkan replika bendera Indonesia, gambar burung garuda,  gambar monas, dan foto presiden sebagai bagian dari identitas negara Indonesia.
~ Instruksi selanjutnya adalah setiap anak diminta untuk memilih atribut-atribut yang benar mengenai negara Indonesia
~ Anak yang berhasil paling cepat dan tepat mengumpulkan setiap atribut, diberikan reward yang lebih banyak dari temannya yang lain.
Penutup





Waktu : Pukul 18.00, Rabu 22 Maret 2015
Durasi : 60 menit
Jumlah anak : 3 orang
Dengan rincian pembagian tugas sebagai berikut :
Mempersiapkan alat dan bahan : Ibrena, Sinta
Pengajar : Rinie, Ibrena, Sinta
Pembeli reward : Ibrena
Dokumentasi : Ibrena, Rinie

Pertemuan 2
Pertemuan Kedua
Tema: Love Your Friends and Express Your Creativity

Indikator/ Aspek Materi yang akan Diajarkan
Waktu
Materi
Media
Metode Pelaksanaan
Perkenalan




Berkarya dan mengembangkan kreativitas membuat kue untuk diberikan kepada temannya. Sekaligus dimaksudkan untuk mengajarkan anak belajar memberi kepada orang lain (teman) melalui karya yang mereka buat.
17.00 – 18.00
~Menghias cupcake dengan bahan-bahan yang telah disediakan
~cupcake
~meses warna-warni
~ pasta
~ cha-cha
~ Kami menyediakan cupcake yang akan mereka hias, meses dan cha-cha untuk taburan, dan pasta dua rasa.
~ Kami melakukan demonstrasi bagaimana menghias cupcake tersebut, lalu anak-anak akan diberikan kebebasan untuk menghias cupcakenya dengan kreativitasnya sendiri  namun tetap dalam pantauan kami.
~ Cupcake yang sudah dihias akan diberikan kepada temannya dan dibawa pulang
Penutup





Waktu : Pukul 17.00, Kamis 23 Maret 2015
Durasi : 60 menit
Jumlah anak : 4 orang
Dengan rincian pembagian tugas sebagai berikut :
Mempersiapkan alat dan bahan : Devi, Lindka, Sinta
Pengajar : Lindka, Devi
Pembeli reward : Sinta
Dokumentasi : Devi

Pertemuan 3
Pertemuan Ketiga
Tema: Fun With English

Indikator/ Aspek Materi yang akan Diajarkan
Waktu
Materi
Media
Metode Pelaksanaan
Pembukaan




~ Memberikan tambahan wawasan pada anak-anak tentang bahasa Inggris
~ Melatih mengembangkan kemampuan anak untuk bekerja sama dengan temannya
18.00 – 19.00
~ Belajar mengenal nama-nama buah dalam bahasa Inggris
~ Gambar-gambar buah
~ Pertama kami memberikan penjelasan tentang beberapa buah dan bahasa Inggrisnya sekaligus dengan memberikan contoh gambar buahnya.
~ Lalu kami membuat game dengan membagi anak ke dalam dua kelompok, agar anak dapat berkesempatan mengembangkan kemampuan bekerja sama.
~ Game yang dilakukan yaitu dengan meminta anak-anak untuk menempelkan gambar buah di bawah tulisan nama buah dalam bahasa Inggris.
~  Kelompok pemenang adalah kelompok yang pertama kali mampu menempelkan gambar buah dengan nama yang tepat dan akan mendapat harga reward yang lebih besar.
Evaluasi





Waktu : Pukul 18.00, Jumat 24 Maret 2015
Durasi : 60 menit
Jumlah anak : 4 orang
Dengan rincian pembagian tugas sebagai berikut :
Mempersiapkan alat dan bahan : Ibrena, Sinta, Lindka, Devi
Pengajar : Sinta, Ibrena
Pembeli reward : Sinta
Dokumentasi : Ibrena, Devi

D. Evaluasi
                Berdasarkan dari pembelajaran yang dilakukan selama tiga kali pertemuan, kelompok dapat melihat antusiasme anak yang ditandai dengan keaktifan anak yang terus meningkat dari hari ke hari dan berdasarkan kedisiplinan anak untuk hadir tepat waktu dalam mengikuti kegiatan belajar. Dalam setiap pertemuan, anak-anak terlihat bersemangat untuk aktif bergerak dan berkompetisi mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Berdasarkan pendapat anak-anak tersebut, mereka paling tertarik dengan kegiatan belajar di pertemuan kedua yaitu menghias kue. Namun yang terpenting adalah ketika kembali ditanyakan seputar materi pembelajaran selama tiga kali pertemuan, mereka akhirnya mampu memahami dan mengingat atribut-atribut negara Indonesia, tahu bagaimana menghias kue sendiri, dan mengingat nama-nama buah dalam bahasa Inggris.

D. Saran dan Kesimpulan

                Usia anak-anak adalah usia dimana seseorang aktif bergerak. Anak-anak cenderung akan lebih mampu belajar melalui keaktifan mereka. Oleh karena itu kelompok kami berpendapat, agar setiap pembelajaran yang dikhususkan bagi anak-anak janganlah hanya menuntut anak untuk duduk manis mendengarkan materi pembelajaran. Namun sebaliknya kegitan belajar tersebut dilakukan dengan mengutamakan keaktifan anak dan tetap mempertimbangkan tema-tema dan cara-cara yang menarik.

Selasa, 30 Desember 2014

Analisis Kasus berdasarkan Teori McClelland

Analisis Kasus berdasarkan Teori McClelland
KASUS
Sisterhoodgigs, Beri Ruang Musisi Wanita Untuk Berekspresi





Vemale.com - Tak hanya para pria saja yang dapat membuat panggung musik terguncang, tetapi wanita pun dapat melakukan hal yang sama saat performance di panggung. Sekarang ini, sudah ada wadah yang membuat Anda, para wanita, bisa memainkan musik, karena siapa pun yang mempunyai skill menyanyi atau bermain alat musik bisa bergabung dan tampil di sini.

Seperti Sisterhoodgigs yang semua personilnya para wanita. Sisterhoodgigs awalnya dibentuk oleh penyanyi Tere. Ia ingin semua wanita bisa mengekspresikan dirinya di atas panggung setiap bulannya. Maka dari itu, terbentuknya Sisterhoodgigs tersebut untuk memberi ruang para wanita untuk mengeluarkan ekspresi mereka.

"Kita membentuk ini agar lebih berekspresi sebagai perempuan. Akhirnya saya dan teman-teman lainnya mempunyai modal nekad untuk membuat mimpi kita terwujud dengan membuat ruang untuk kita bermusik khususnya perempuan," kata Tere saat ditemui tim Vemale disela-sela manggung di kawasan Veteran Jakarta Selatan Jumat 29 November 2014 lalu.
Dengan menggandeng beberapa musisi perempuan, personil Sisterhood terdiri dari Tere, Aci & Riri mantan personil She Band, Yayo personil She Band, Fia, Nadya Fatira, Sara, Ash dan Melanie Subono tersebut merasa senang saat bersama-sama bisa tampil di atas panggung. Mereka semua berhasil mengguncang panggung saat tampil.
"Senang lah ya, karena kalau saya sehari-hari manggung nge-rock sama laki-laki, pengen sekali-kali manggung sama cewek semua, ya inilah," jelas Melanie Subono.

Sisterhoodgigs sendiri baru terbentuk bulan lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober. Dengan mempunyai konsep menghibur para pengunjung dari jam 20.00 hingga 22.00 wib, rencananya setiap bulannya akan membentuk tema-tema yang berbeda.

"Tiap bulan kita akan buat tema yang berbeda-beda, dan juga musisi perempuan yang berbeda juga, bulan lalu ada Pia, kita semua di sini tidak dibayar sama sekali, yang penting kita di sini adalah kebersamaan, memang untuk bermusik," kata Riri.




Uniknya lagi, mereka semua tidak mengharapkan bayaran sepeser pun, jadi Sisterhoodgigs ini secara sukarela mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk dapat menghibur para pengunjung Factory Studio & Cafe.

"Ada hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang yaitu bersama Sisterhood," tambah Tere.

Mereka semua berharap dengan ada ruang untuk para musisi perempuan bisa merasakan bebasnya berekspresi, tetap terus berjalan dan mempunyai rencana untuk perfom di luar Jakarta.

Ladies, Anda ingin bergabung di Sisterhoodgigs? Atau ingin melihat performance musisi perempuan yang hebat-hebat? Langsung follow twitter @sisterhoodgigs karena di situ Anda akan mengetahui jadwal acara beserta temanya.
TEORI





Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan  yaitu kebutuhan prestasi (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation)
David Mc.Clelland mendalami Needs Theory dari Henry Murray. Ia meneliti 3 motif utamayaitu prestasi, kekuasaan dan afiliasi untuk meninjau dan mengevaluasi tentang bagaimana sistem motif ini mempengaruhi perilaku.
Need for Achievement
Achievement merupakan suatu istilah untuk menunujukan keninginan individu untuk berprestasi, menguasai skil, pengendalian atau standart tinggi.
1.         Keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab secara pribadi.
2.         Kecenderungan memilih tingkat kesulitan sedang dalam membuat target dan mengambil resiko.
3.         Keinginan yang kuat untuk mengkonkritkan umpan balik.
4.         Menyukai kegiatan menyelesaikan tugas semaksimal mungkin.
Need for Power
1.         Menyukai kegiatan mengarahkan dan mengendalikan orang.
2.         Memperhatikan hubungan antara pemimpin dan pengikut.
3.         Menikmati berkompetisi.
Need for Affiliation
Kebutuhan berhubungan adalah hasrat untuk berhubungan antar individu yang ramah dan akrab. Individu mereflesikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
1.         Ingin disukai oleh banyak orang.
2.         Lebih suka bekerjaasama.
3.         Berupaya untuk menjalin hubungan dengan semua orang
4.         Mencari peluang untuk berkomunikasi.

PEMBAHASAN
Berdasarkan landasan dari teori McClelland
Need for Achievement
Grup Sisterhoodgigs awalnya dibentuk oleh seorang wanita bernama Tere yang mempunyaoihobi dibidang music. Ia ingin mengembangkan keahliannya dalam music seperti katanya dalam artikel tersebut "Kita membentuk ini agar lebih berekspresi sebagai perempuan. Akhirnya saya dan teman-teman lainnya mempunyai modal nekad untuk membuat mimpi kita terwujud dengan membuat ruang untuk kita bermusik khususnya perempuan,". Seperti kata McClelland orang yang sudah dewasa cenderung mengembangkan kemampuan yang dirinya sudah berkompeten dibidang itu. Tere juga membentuk grup ini karena dia punya standart dalam prestasi yang ingin dia capai yaitu membentuk grup yang semua personilnya adalah wanita karena menurut dia jika personilnya gabung antara pria dan wanita itu sudah biasa.
Need for Afiliation
Tere juga membentuk grup ini untuk menjalin hubungan, dia ingin mempunyai banyak teman dimana dia dapat nyaman dan diterima dengan baik didalam kelompoknya, itu terlihat ketika Tere berkata  "Ada hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang yaitu bersama Sisterhood,". Grup Sisterhoodgigs perform tidak dibayar karena mereka senang melakukan itu bersama-sama seperti kata salah 1 personil yaitu Riri “Tiap bulan kita akan buat tema yang berbeda-beda, dan juga musisi perempuan yang berbeda juga, bulan lalu ada Pia, kita semua di sini tidak dibayar sama sekali, yang penting kita di sini adalah kebersamaan, memang untuk bermusik,"
dan mereka menerima bahkan mengundang para wanita yang mempunyai hobi dibidang music untuk bergabung dengan Grup Sisterhoodgigs.
Need for Power
Seperti Tere yang mempunyai peran penting dalam grup Sisterhoodgigs karena dia yang membuat grup tersebut dan dia berhak mengatur dan memberi persyaratan bahwa hanya wanita saja yang boleh bergabung dalam grup tersebut.
 
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Need_theory


Schultz and Schultz. 1993. Theories Of Personality. California : Brooks/ Cole Publishing Company.