Senin, 24 Maret 2014

Teori Vygotsky
Lev Vygotsky (1896-1934) seorang penggemar teori Piaget dari Rusia yang percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka.  Asumsi Vygotsky. Ada 3 klaim dalam inti pandangan Vygotsky :
1.     Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental. Yaitu memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal-usulnya dan transformasinya.
2.    Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk kursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentranformasi aktivitas mental. Dalam memahami fungsi kognitif kita harus memerksa alat yang menjadi perantara dan membentuknya, dan bahasa adalah alat yang paling penting.
3.    Kemampuan kognitif berasal dari relasi social dan dipengaruhi oleh latarbelakang sosiokultural. Artinya memperoleh pengetahuan dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dnegan orang lain dalam kegiatan bersama.
Menerapkan Teori Piaget untuk Pendidikan Anak
1.     Gunakan pendekatan konstruktif
Cth : dalam pembelajaran anak harus diajak aktif yaitu dalam berdialog, berpikir, memberikan pendapat dan berdiskusi
2.    Fasilitasi mereka untuk belajar.
Cth : dalam pembelajran guru harus mengamati, mndengarkan dan memberi  pertanyaan pada murid agar murid menjadi aktif.
3.    Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat oemikiran anak.
4.    Gunakan penilaian terus menerus
5.    Tingkatkan kemampuan intelektual murid.
6.    Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan.
ZPD (Zone of Proximal Development)
Dalam 3 klaim dasar ini, Vygotsky mengajukan gagasan yaitu Zone of proximal developmnet merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Scaffolding
Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui Zone of proximal developmentnya.
Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Dalam hal ini Dialog adalah alat penting.
      APLIKASI TEORI VYGOTSKY DALAM PENDIDIKAN
Karya Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui; (2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; (3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa (Nur, 2000b: 10).
Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif (Sugihartono,dkk, 2007:115) adalah sebagai berikut:
1.     Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.
2.    Menyediakan berbagai alternatif penglaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
3.    Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistic dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep siswa melalui kenyataan kehidupan sehari-hari.
4.    Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi social, yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerja sama antara siswa, guru, dan siswa-siswa.
5.    Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajarn lebih efektif.
6.    Melibatkan siswa secara emosional dan social sehingga siswa menjadi tertarik dan mau belajar.

Bahasa dan Pemikiran.
Anak-anak menggunakan bahasa bukian hanya untuk komunikasi social, tetapi juga untuk merencanakan, memonitorperilaku mereka dengan caranya sendiri. penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri dinamakan “pembicaraan batin” (inner speech) atau “pembicaraan private” (private speech)  biasanya terjadi antara usia 3 – 7 tahun, disini anak biasanya akan berbicara pada diri mereka sendiri.  Menurut Vygotsky private speech adalah alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak dan biasanya anak akan lebih kompeten secara social.
PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah bentuk komunikasi , entah itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada system symbol. Bahasa yang diucapkan terdiri dari suara atau fonem. Fonologi adalah system suara bahasa.
Morfologi adalah aturan untuk mengombnasikan morfem yang merupakan serangkain suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa terkecil.
Sintaksis adalah cara kata yang dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang dapat ditrima.
Semantik adalah makna dari kata atau kalimat.
Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat.
Pengaruh BIologis dan Lingkungan
Anak juga bervariasi dalam penguasaan bahasa dengan cara yang tidak dapat dijelaskan melalui kerangka lingungan saja. Contohnya anak yang tinggal di keluarga yang tercukupi akan berbeda penggunaan bahasanya dengan anak yang tinggal dengan keluarga yang miskin. Dalam penggunaan bahasapun anak juga cenderung dipengaruhi biologis mereka dalam artian bahasa yang mereka keluarkan merupakan dorongan dari dalam diri mereka.
Bagaimana Bahasa Berkembang
Celoteh dimulai usia 3-6 bulan. Bayi biasanya mengucapkan kata pertamanya pada usia 10-13 buloan. Pada usia 24 bulan, bayi dengan cepat memahami arti kata dan mulai menciptakan frase sperti “pipis”, “punyaku”, dan “cium mama”.
Saat bayi menginjak usia kanak-kanak , pemahaman mereka akan bahasa akan meningkat. Anak akan semakin mampu menghasilkan semua suara bahasa bahkan bisa mengahsilkan serangkain konsonan yang kompleks.
Teknologi dan Perkembangan Kosakata Anak
3 cara untuk membantu pengembangan kosakata anak dengan menggunakan 3 jenis teknologi.
1.     Komputer
2.    Audiobooks
3.    Televise Pendidikan
Kesimpulan :

Setiap anak akan mengalami perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif dimana setiap perkembangan tersebut harus dipacu dan di respon serta difasilitasi. Setiap faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut haruslah dikontrol dalam arti diamati dan diberi respon terhadap perkembangan yang dialami oleh anak. Bukan hanya anak yang berusia 10 bulan, 1tahun, 3 tahun dan 7 tahun, tetapi sepanjang usia kita akan tetap mengalami perkembangan pemikiran dan bahasa.


refrensi :

https://docs.google.com/document/d/1B71AlkABQA4yTc02rfWqO_RTKzxVI642ncn0n_36Sv8/edit

http://masrush.wordpress.com/2011/02/12/teori-lev-vygotsky-1896-1934/

Psikologi Pendidikan edisi kedua John W. Santrock

Tidak ada komentar:

Posting Komentar